Brevagentest – Dekan Fakultas Ekonomi serta Bidang usaha Universitas Nasional( Unas), Kumba Digdowiseiso diprediksi mencatut julukan dosen Universitas Malaysia Terengganu(SITUS4D) dalam pengumuman ilmiahnya.
Asumsi itu ada dalam informasi yang dikeluarkan Retraction Watch, Rabu 10 April 2024. Dalam informasi yang ditulis, golongan dosen Malaysia diguncang dengan penemuan julukan mereka di artikel buatan Kumba bersumber pada pencarian di Google Scholar ataupun Google Brilian.
Kumba menyangkal isi informasi itu. Beliau berkata, perihal itu ialah permasalahan individu. Beliau mengklaim, penerangan itu bersumber pada ketetapan Faculty of Business, Economics, and Social Development( FBESD) UMT.
” FBESD UMT telah melaksanakan rapat dalam serta menyudahi kalau perihal itu ialah permasalahan individu,” tutur Kumba dalam luncurkan sah yang diperoleh, Jumat, 12 April 2024.
Dengan terdapatnya ketetapan itu, Kumba berkata, Unas tidak hendak melaksanakan campur tangan lebih lanjut.” Tidak membutuhkan campur tangan ataupun aksi lebih lanjut bagus dari pihak universitas ataupun fakultas,” tutur ia.
Pengarang informasi Retraction Watch itu merupakan wartawan bernama Lori Youm. Kumba berkata, aksi Lori salah sebab unggah gambar dirinya serta menorehkan informasi analitis tanpa permisi.
” Buat menyikapi perihal ini, pagi ini kita telah mengantarkan keberatan kita pada Lori lewat email serta Ivan selaku op- in pengedit yang sedang menunggu asumsi dari mereka,” tutur Kumba.
Beliau berkata, grupnya hendak menyelenggarakan rapat pers virtual yang pula dihadiri Dekan FBESD UMT Suriani serta Jumadil Saputra pada 19 April 2024.” Kita tidak hendak membagikan statment apa juga saat sebelum ini,” tutur Kumba.
Retraction Watch lebih dahulu menorehkan informasi SITUS4D INDONESIA kalau Kumba mencatut julukan Asisten guru besar finansial di Universiti Malaysia Terengganu, Safwan Mohd Nor. Safwan serupa sekali tidak memahami julukan Kumba.
“ Kita apalagi tidak ketahui siapa orang ini,” tutur Safwan Mohd Nor diambil dari Retraction Watch, Jumat 12 April 2024.
Julukan Safwan tertera di 4 pengumuman objektif yang tidak diindeks oleh Website of Science kepunyaan Clarivate. Beliau beranggapan, pengumuman objektif itu bermasalah.
“ Kayaknya ini semacam harian pembohongan ataupun pemangsa,” tutur Safwan.
Terdapat julukan 24 karyawan di Universiti Malaysia Terengganu yang tanpa sepengetahuan mereka masuk dalam catatan pengarang di pengumuman objektif Kumba.
Bersumber pada profil Google Scholar, Kumba pula sudah menerbitkan paling tidak 160 artikel pada 2024.
Kumba diucap memanglah mendatangi Universiti Malaysia Terengganu pada tahun kemudian buat mangulas kemampuan kerja sama riset serta pertanyaan kemahasiswaan. Tetapi, bagi Safwan, Kumba tidak berjumpa dengan dosen fakultas serta tidak sempat disetujui terdapat kegiatan serupa.
Safwan berkata, namanya sudah dihapus dari salah satu artikel. Tetapi, 3 artikel yang lain sedang memuat Safwan selaku pengarang.
“ Aku tidak sempat ikut serta dalam salah satu artikel ini, tidak sempat membenarkan pemakaian julukan aku tanpa keikutsertaan riset langsung, serta tidak sempat bekerja sama dengan Kumba Digdowiseiso ataupun kawan penulisnya selama hidup aku,” tutur Safwan.